Friday, December 2, 2011

Di Mana Hati Kita (al-Qalb) Dan Fungsinya....

السلام علبكم و رحمة الله و بركاته
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًاDia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,-Al Faathir-4

Beberapa hadith tentang ‘hati’:

Dan dari Wabishah bin Ma’bad rodhiallohu ‘anhu dia berkata: Aku datang kepada Rasulullah , beliau bersabda:  “Apakah engkau datang untuk bertanya tentang kebajikan?” Aku berkata,” Ya.” Beliau bersabda, “Bertanyalah kepada hatimu. Kebajikan adalah apa yang menjadikan tenang jiwa dan hati, sedangkan dosa adalah apa yang menggelisahkan jiwa dan menimbulkan keraguan dalam hati, meskipun orang-orang terus membenarkanmu.” (Hadits hasan yang kami riwayatkan dari Musnad Imam Ahmad bin Hambal dan Musnad Imam Ad-Darimi dengan sanad hasan)

Dari Abu Najih ’Irbadh bin Sariyah rodhiallohu ‘anhu dia berkata: “Rasulullah  pernah menasihati kami dengan nasihat yang menggetarkan hati dan mencucurkan air mata. Kami bertanya, “Wahai Rasulullah saw, seperti ini adalah nasihat perpisahan, karena itu berilah kami nasihat”. Beliau saw bersabda, “Aku wasiatkan kepada kalian untuk tetap menjaga ketakwaan kepada Alloh ‘azza wa jalla, tunduk taat (kepada pemimpin) meskipun kalian dipimpin oleh seorang budak Habsyi. Karena orang-orang yang hidup sesudahku akan melihat berbagai perselisihan, hendaklah kalian berpegang teguh kepada sunnah Khulafaur Rasyidin yang diberi petunjuk (Alloh). Peganglah kuat-kuat sunnah itu dengan gigi geraham dan jauhilah ajaran-ajaran yang baru (dalam agama) karena semua bid’ah adalah sesat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, ia berkata, “Hadits ini hasan shahih”)

An-Nu’man bin Basyir berkata:  “Saya mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘Yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan di antara keduanya terdapat hal-hal musyabbihat (syubhat / samar, tidak jelas halal-haramnya), yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Barangsiapa yang menjaga hal-hal musyabbihat, maka ia telah membersihkan kehormatan dan agamanya. Dan, barangsiapa yang terjerumus dalam syubhat, maka ia seperti penggembala di sekitar tanah larangan, hampir-hampir ia terjerumus ke dalamnya. Ketahuilah bahwa setiap raja mempunyai tanah larangan, dan ketahuilah sesungguhnya tanah larangan Allah adalah hal-hal yang diharamkan-Nya. Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada sekerat daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh itu baik; dan apabila sekerat daging itu rusak, maka seluruh tubuh itu pun rusak. Ketahuilah, dia itu adalah hati.‘” (HR. Bukhori)

Merujuk kpd beberapa hadith di atas, di manakah sebenarnya letaknya ‘hati’ (qalb) ?

Perlukah soalan2 tentang tempat letak ‘hati’ ini diselidiki? Apabila kita berdoa, sering kita memohon agar ditetapkan ‘hati’ kita agar tetap di atas ketaatan kepadaNYA.  Sering kita meminta agar mempunyai ‘hati’ yg ikhlas. Selalu kita berdoa agar didekatkan ‘hati’ kita dengan Penciptanya. Semasa kita berdoa itu, kita tidak merujuk kepada organ tertentu. Namun, sering kita merujuk kepada dada, melambang diri dan jiwa kita. Kadang2 kita dapat merasa ia hidup dengan sejahtera dan manis tatkala bermunajat dengan Allah. Apabila diri diselubungi rasa dosa, ‘hati’lah tempat paling dirasa gundah-gulana, serabut. Tempatnya secara khusus? Tak tahu… Di lubuk ‘hati’?  ‘Hati’ itu sendiri di mana?  (waAllahu ta’ala a’lam).

Berikut adalah komen syeikh Abu Umair  berkenaan soalan yang diajukan “di manakah letaknya hati?”:

Nas al-Quran menyebut hati itu berada di dalam dada.

أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَكِن تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ

ertinya: maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat berakal (memahami) atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. (Al-Hajj: 46)

Ayat ini secara terang-terangan menaskan:
-Akal terletak di HATI, bukan di KEPALA.
-Dan hati pula terletak di dalam DADA.

Ayat ini sekaligus menolak pandangan ahli falsafah yg mengatakan akal terletak di otak. Sebetulnya, akal terletak di HATI, cuma fungsinya berkait rapat dengan kesihatan otak. Jika ada masalah di otak, maka akal yang terletak di hati akan terjejas.
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُorang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram-Ara'd-28

Mudah-mudahan kita akan faham bahawa hatilah yang menyebabkan kita  bahagia didalam mengabdikan diri kepada Allah dan dalam kehidupan ini.



والله أعلم بالصواب والله تعالى أعلىو أعلم

و إلى اللقاء إن شاء الله تعالى

والسلام علبكم و رحمة الله و بركاته

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
(٢ :سورة المائدة)
Dan hendaklah kamu bertolong-tolongan untuk membuat kebajikan dan bertaqwa, dan janganlah kamu bertolong-tolongan pada melakukan dosa (maksiat) dan permusuhan.(Al-Maidah:2)

كلمتان خفيفتان علي اللسان ثقيلتان في الميزان حبيبتان إلي الرحمن سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
2 kalimah yang ringan di lidah,berat di atas neraca timbangan
dan disukai oleh Allah Tuhan Yang Maha Pengasih ialah:سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
SUBHANALLAH WABIHAMDIHI,SUBHANALLAHIL AZEEM
Maha suci Allah dan Segala  Puji Baginya , Mahasuci Allah Yang Maha Agung
(Hadith Riwayat Bukhari & Muslim)