Thursday, May 10, 2012

Al-Qur’an Mengubat Hati.....

السلام علبكم و رحمة الله و بركاته

Saudara yang dirahmati Allah sekelian, kali ini cuba kita sorot bagaimana Al-Quran mengandungi ubat segala penyakit hati maknusia. Allah  berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاء لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ 
“Wahai manusia, telah datang kepada kalian pelajaran (mau’izhah) dari Rabb kalian dan penyembuh apa yang ada dalam hati.” (Yunus: 57)

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاء وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إَلاَّ خَسَاراً
“Dan Kami turunkan dari Al-Quran ini sesuatu yang merupakan penyembuh dan rahmat buat kaum mukminin.” (al-Isra’: 82)

Segala penyakit hati berpusat pada syubhat dan syahwat (hawa nafsu). Al-Quran menyembuhkan keduanya. ‘Abdurrahman as-Sa’di  mengatakan bahwa Al-Quran mencakup ubat dan rahmat. Namun itu bukan untuk setiap orang, hanya untuk kaum mukminin yang beriman dengan Al-Quran, membenarkan ayat-ayatnya, dan mengetahui makna-maknanya. Adapun orang-orang zalim yang tidak membenarkan atau mengamalkannya, maka ayat-ayat Al-Quran tidak menambah mereka kecuali kerugian. Maka penyembuhan Al-Quran itu mencakup penyembuhan hati dari syubhat, kebodohan, pemikiran-pemikiran yang sesat/songsang, penyelewengan, dan maksud yang buruk, juga mencakup kesembuhan jasmani dari sakit-sakitnya. (Tafsir as-Sa’di hlm. 465)

Al-Quran menerangkan semua itu dengan sebaik-baik keterangan, menjelaskannya dengan sejelas-jelas penjelasan, sangat  indah tiada yang menandingi, mudah dipahami dan dicerna oleh akal. Al-Quran benar-benar ubat hakiki untuk menyembuhkan penyakit-penyakit hati. Sebagai contoh, pengalaman seorang pakar falsafah, al-Fakhrurrazi, yang telah mencapai tingkatan paling tinggi di masanya dalam ilmu filsafah. Namun filsafah ternyata sebuah penyakit ganas pada hati seseorang yang hanya menimbulkan keraguan pada iktiqad (keyakinan) seorang muslim, lalu menimbulkan kegelisahan pada kalbunya. Sebagaimana dikatakan bahwa “Akhir keadaan ahli filsafah adalah ragu.”

Penyembuhan dengan Al-Quran tergantung pada kepahaman terhadap Al-Quran itu sendiri dan pengetahuan didalam memahami makna-maknanya. Orang yang Allah  beri pemahaman, mata hatinya akan melihat yang haq/benar dan yang batil/salah dengan begitu jelas sebagaimana ia melihat perbezaan siang dan malam. Adapun penyakit hati berupa syahwat dan keinginan hawa nafsu, niat-niat yang buruk dan tidak baik, iri, dengki, tamak, dan sebagainya, Al-Quran juga memberikan ubat untuk  penyakit ini. Kerana di dalamnya terkandung mutiara-mutiara hikmah, nasihat yang indah, memberi semangat untuk kebaikan, mengancam dari perbuatan mungkar/salah, dan mengajak untuk zuhud/ hidup bersih mengikut naluri maknusia. Al-Quran memberikan perumpamaan dan kisah-kisah  berbagai ibrah (pelajaran) sehingga membuat hati mencintai kebenaran dan membenci kesesatan, selalu memiliki keinginan kepada yang baik dan kembali kepada fitrahnya yang suci.

Firman Allah:
إِذْ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ غَرَّ هَـؤُلاء دِينُهُمْ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ فَإِنَّ اللّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
(Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: "Mereka itu (orang-orang mu'min) ditipu oleh agamanya". (Allah berfirman): "Barang-siapa yang bertawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".Al Anfal- 49

Saudara yang dirahmati Allah ,semoga dengan hati yang seperti itu maka perbuatannya menjadi baik. Dia tidak menerima kecuali yang haq/benar, bagaikan seorang bayi yang tidak menerima makanan selain susu. Hatinya mendapat limpahan keimanan dari Al-Quran sehingga menguatkan dan menumbuhkannya, menyenangkan dan membuatnya semangkin taat kepada segala perintah Allah. Hati memerlukan  sesuatu yang memberinya manfaat dan melindunginya dari mudarat, sebagaimana tubuh memerlukan segala sesuatu yang memberinya manfaat dan melindunginya dari kemudaratan. Dengan itu, ia akan berkembang menuju kesempurnaan. Tiada jalan menuju kepada kesempurnaan hati kecuali dengan Al-Quran.
والله أعلم بالصواب والله تعالى أعلىو أعلم
 
و إلى اللقاء إن شاء الله تعالى

والسلام علبكم و رحمة الله و بركاته
 

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
 
(٢ :سورة المائدة)
Dan hendaklah kamu bertolong-tolongan untuk membuat kebajikan dan bertaqwa, dan janganlah kamu bertolong-tolongan pada melakukan dosa (maksiat) dan permusuhan.(Al-Maidah:2)

كلمتان خفيفتان علي اللسان ثقيلتان في الميزان حبيبتان إلي الرحمن سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
 
2 kalimah yang ringan di lidah,berat di atas neraca timbangan
dan disukai oleh Allah Tuhan Yang Maha Pengasih ialah:سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
SUBHANALLAH WABIHAMDIHI,SUBHANALLAHIL AZEEM
Maha suci Allah dan Segala  Puji Baginya , Mahasuci Allah Yang Maha Agung
(Hadith Riwayat Bukhari & Muslim)

No comments:

Post a Comment