Tuesday, July 3, 2012

Amalan dan Doa Apabila Melakukan Dosa........


السلام علبكم و رحمة الله و بركاته
Sahabat yang dirahmati Allah sekelian, kita sebagai hamba Allah yang serba kekurangan sering melakukan dosa samaada kecil atau besar /sengaja  atau tidak senganja didalam menjalani baki kehidupan seharian didunia ini. Namun Allah mengetahuai kelemahan itu dan sentiasa menggalakan kita untuk beristigfar/bertaubat dari perbuatan tersebut.


Allah  berfirman: "Dan bertaubatlah engkau semua kepada Allah, hai sekalian orang Mu'min, supaya engkau semua memperoleh kebahagiaan." (an-Nur: 31)
 
Allah  berfirman lagi: "Mohon ampunlah kepada Tuhanmu semua dan bertaubatlah kepadaNya." (Hud: 3)
 
Dan  firmanNya: "Hai sekalian orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang nashuha -yakni yang sebenar-benarnya." (at-Tahrim: 8)

Sabda Nabi:
مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُوْرَ، ثُمَّ يَقُوْمُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللهَ إِلاَّ غَفَرَ اللهُ لَهُ
“Tidaklah setiap hamba yang melakukan perbuatan dosa, kemudian dia bersuci, lalu bangun untuk solat dua rakaat, kemudian dia beristighfar, kecuali Allah mengampuni dosanya.”-Abu Dawud, (2/86

Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq .
Ungkapan مَا مِنْ عَبْدٍ ‘tidaklah setiap hamba, samaada dia laki-laki atau perempuan.

Ungkapan يُذْنِبُ ذَنْبًا ‘melakukan perbuatan dosa, dengan kata lain, dosa apa pun juga.

Ungkapan فَيُحْسِنُ الطُّهُوْرَ ‘kemudian dia bersuci, dengan kata lain, wudhu atau mandi.

Ungkapan ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللهَ ‘kemudian dia beristighfar’, dengan kata lain, karena dosa yang telah dia lakukan itu. Yang dimaksud dengan istighfar adalah taubat: penyesalan, rasa menyesal, dan keinginan kuat untuk tidak kembali melakukannya untuk selama-lamanya. Disebutkan di bagian akhir hadits ini,

ثُمَّ قَرَأَ صلى الله عليه وسلم أَوْ أَبُوبَكْرٍ رضي الله عنه قَوْلَهُ تَعَالَى: وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ . أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ


“Kemudian beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam atau Abu Bakar  membaca firman Allah Taala, Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerja-kan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan syurga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.’” (QS. Ali Imran: 135-136).

Ulama membuat kesimpilan bahawa  bertaubat itu hukumnya wajib dari segala dosa. Jika kemaksiatan/dosa itu terjadi antara seorang hamba dengan Allah  saja dan tidak melibatkan hubungan dengan hak seorang manusia yang lain, maka cara untuk bertaubat itu  tiga  syarat, iaitu: 

Pertama hendaklah menghentikan sama sekali -padaketika itu juga- dari kemaksiatan/dosa yang dilakukan, kedua ialah supaya merasa menyesal karena telah melakukan kemaksiatan tadi dan ketiga hendaklah bertekad/berniat tidak akan kembali mengulangi perbuatan dosa/maksiat itu untuk selama-lamanya. Jika salah satu dari tiga syarat tersebut di atas itu tertinggal maka tidak sahlah taubatnya. Apabila kemaksiatan/dosa itu ada hubungannya dengan sesama manusia, maka syarat-syaratnya  ada empat , iaitu tiga syarat yang tersebut di atas dan keempatnya ialah agar membayar kembali/mengganti apa yang diambail  itu dari hak kawannya. Maka jika yang diambil  itu berupa harta atau yang seumpamanya, maka wajiblah mengembalikannya kepada yang berhak tadi, jikalau berupa dakwaan zina atau yang seumpamanya, maka hendaklah menarik dakwaan tadi dari orang yang didakwanya atau meminta  pengampunan daripada kawannya dan jika merupakan umpatan, maka hendaklah meminta maaf dari umpatannya itu kepada orang yang diumpat olehnya. Seseorang itu wajiblah bertaubat dari segala  dosa, tetapi jika seseorang itu bertaubat dari sebagian dosanya, maka taubatnya itupun sah dari dosa yang dimaksudkan itu, demikian pendapat para mejoriti ,  Sudah jelaslah dalil-dalil yang tercantum dalam Kitabullah, Sunnah Rasulullah . serta ijmak seluruh umat perihal wajibnya  bertaubat .Semoga membuka minda kita untuk terus beristighfar dan bertaubat. 

Saudara yang dirahmati Allah sekelian, Allah amat gembira bila  mengetahui ada hambaNya yang bertaubat kepadanya.
 
 Dari Abu Musa Abdullah bin Qais al-Asy'ari r.a., dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Sesungguhnya Allah Ta'ala itu membuka kerahmatanNya- di waktu malam untuk menerima taubatnya orang yang berbuat kesalahan di waktu siang dan juga membuka  rahmatnya di waktu siang untuk menerima taubatnya orang yang berbuat kesalahan di waktu malam. Demikian ini terus menerus sampai terbitnya matahari dari arah barat -yakni di saat hampir tibanya hari kiamat, karena setelah ini terjadi, tidak diterima lagi taubatnya seorang." (Riwayat Muslim)
 

والله أعلم بالصواب والله تعالى أعلىو أعلم
 
و إلى اللقاء إن شاء الله تعالى

والسلام علبكم و رحمة الله و بركاته
 

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
 
(٢ :سورة المائدة)
Dan hendaklah kamu bertolong-tolongan untuk membuat kebajikan dan bertaqwa, dan janganlah kamu bertolong-tolongan pada melakukan dosa (maksiat) dan permusuhan.(Al-Maidah:2)

كلمتان خفيفتان علي اللسان ثقيلتان في الميزان حبيبتان إلي الرحمن سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
 
2 kalimah yang ringan di lidah,berat di atas neraca timbangan
dan disukai oleh Allah Tuhan Yang Maha Pengasih ialah:سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
SUBHANALLAH WABIHAMDIHI,SUBHANALLAHIL AZEEM
Maha suci Allah dan Segala  Puji Baginya , Mahasuci Allah Yang Maha Agung
(Hadith Riwayat Bukhari & Muslim)
 

No comments:

Post a Comment