Sunday, July 1, 2012

Nikmat Disebalik Ujian...

السلام علبكم و رحمة الله و بركاته

Saudara yang dirahmati Allah sekelian,Ibnu Taimiah seorang Ulama yang diiktiraf kehebatan ilmunya dan menjadi rujukan ada menulis mengenai ujian/dan cubaan dalam kehidupan seorang hamba Allah  didalam bukunya Majmu' Fatawa. Di antara sempurnanya nikmat Allah pada  hambanya yang beriman ialan dia menguji/menurunkan pada mereka kesulitan/kepayahan  serta kesukaran didalan mengharungi kehidupan didunia ini. Disebabkan ujian ini mereka pun mentauhidkannya. Mereka pun banyak berdoa kepadanya dengan penuh harapan dan keikhlasan. Mereka pun tidak berharap kecuali kepadanya. Di saat sukar dan sulit tersebut, hati mereka pun selalu bergantung padanya, tidak beralih pada selainnya. Akhirnya mereka bertawakkal dan kembali padanya dan merasakan manisnya iman. Mereka pun merasakan begitu nikmatnya iman dan merasa berharganya terlepas dari syirik (karena mereka tidak memohon pada selain Allah). Inilah sebesar-besarnya nikmat atas mereka. Nikmat ini terasa lebih luar biasa dibandingkan dengan nikmat hilangnya sakit, hilangnya rasa takut, hilangnya kekeringan yang menimpa, atau karena datangnya kemudahan atau hilangnya kesulitan dalam kehidupan. Karena nikmat badan dan nikmat dunia lainnya boleh didapati oleh orang kafir yang tidak beriman dan boleh pula didapati oleh orang mukmin. (Majmu’ Al Fatawa, Ibnu Taimiyah, Darul Wafa’, 10/333)


Begitu seronok dan gembiranya kita mendengar kata indah dari Ibnu Taimiyah ini. Akibat derita, akibat musibah, akibat kesulitan, kita pun merasa dekat dengan Allah dan ingin kembali padanya. Jadi tidak selamanya derita adalah derita. Derita itu boleh jadi nikmat sebagaimana yang beliau jelaskan. Derita boleh bertambah derita jika seseorang itu mudah mengeluh dan jadikan makhluk sebagai tempat mengeluh derita. Hanya kepada Allah yang semestinya kita berharap kemudahan dan lepas dari berbagai kesulitan/kepayahan.

Nikmat ketika kita kembali kepada Allah dan bertawakkal padanya serta banyak memohon padanya, ini terasa lebih nikmat dari hilangnya derita dunia yang ada. Karena kembali pada Allah dan tawakkal padanya hanyalah nikmat yang dimiliki insan yang beriman dan tidak didapati/diperolehi oleh orang yang kafir/tidak beriman. Sedangkan nikmat hilangnya sakit dan derita lainnya, itu boleh kita dapati pada orang kafir/tidak beriman dan orang beriman.

Ingatlah baik-baik nasehat indah ini. Semoga kita bisa terus bersabar dan bersabar. Sabar itu tidak ada batasnya. Karena Allah  janjikan,

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, ganjaran bagi mereka adalah tanpa hisab (tak terhingga).” (QS. Az Zumar: 10). Al Auza’i mengatakan bahwa  ganjarannya tidak boleh ditakar dan ditimbang. Ibnu Juraij mengatakan bahwa pahala bagi orang yang bersabar tidak boleh dihitung sama sekali, akan tetapi ia akan diberi tambahan dari itu. Maksudnya, pahala mereka tak terhingga. Sedangkan As Sudi mengatakan bahwa balasan bagi orang yang bersabar adalah surga.

Saudara yang dirahmati Allah semoga apa juga musibah (cubaan /ujian) dalam kehidupan ini akan menambah dekatnya  kita pada Allah. 

Sebuah Hadis Rasullullah yang boleh menjadi pendorong kepada kita untuk sama-sama kembali kepada Allah didalam semua keadaan samaada susah atau senang.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: «كُنْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْماً, فَقَالَ: يَا غُلاَمُ, إِنّي أُعَلّمُكَ كِلمَاتٍ: إِحْفَظِ الله يَحْفَظْكَ, إِحْفَظِ الله تجِدْهُ تجَاهَكَ, إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ الله, وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بالله, وَاعْلَمْ أَنّ الأُمّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلاّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ الله لَكَ, ولو اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرّوكَ إِلاّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ الله عَلَيْكَ, رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفّتِ الصّحُف». قال: هَذَا حَديثٌ حسنٌ صحيحٌ
Dari Ibn ‘Abbas ., dia berkata, “Suatu hari aku berada di belakang Nabi SAW., lalu beliau bersabda, ‘Wahai Ghulam, sesungguhnya ku ingin mengajarkanmu beberapa kalimat (nasehat-nasehat), ‘Jagalah Allah, pasti Allah menjagamu, jagalah Allah, pasti kamu mendapatinya di hadapanmu, bila kamu meminta, maka mintalah kepada Allah dan bila kamu minta tolong, maka minta tolonglah kepada Allah. Ketahuilah, bahwa jikalau ada seluruh umat berkumpul untuk memberikan suatu manfa’at bagimu, maka mereka tidak akan dapat memberikannya kecuali sesuatu yang telah ditakdirkan Allah atasmu, dan jikalau mereka berkumpul untuk merugikanmu (membahayakanmu) dengan sesuatu, maka mereka tidak akan boleh melakukan itu kecuali sesuatu yang telah ditakdirkan Allah atasmu. Pena-pena (pencatat) telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.” (HR. at-Turmudzy, dia berkata, ‘Hadits Hasan Shahih’. Hadits ini juga diriwayatkan Imam Ahmad) 


والله أعلم بالصواب والله تعالى أعلىو أعلم
 
و إلى اللقاء إن شاء الله تعالى

والسلام علبكم و رحمة الله و بركاته
 

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
 
(٢ :سورة المائدة)
Dan hendaklah kamu bertolong-tolongan untuk membuat kebajikan dan bertaqwa, dan janganlah kamu bertolong-tolongan pada melakukan dosa (maksiat) dan permusuhan.(Al-Maidah:2)

كلمتان خفيفتان علي اللسان ثقيلتان في الميزان حبيبتان إلي الرحمن سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
 
2 kalimah yang ringan di lidah,berat di atas neraca timbangan
dan disukai oleh Allah Tuhan Yang Maha Pengasih ialah:سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
SUBHANALLAH WABIHAMDIHI,SUBHANALLAHIL AZEEM
Maha suci Allah dan Segala  Puji Baginya , Mahasuci Allah Yang Maha Agung
(Hadith Riwayat Bukhari & Muslim)

No comments:

Post a Comment